SELAYANG PANDANG ASAL USUL DESA CIPASUNG

Senin, 28 Agustus 20171komentar

A.      ASAL USUL DESA CIPASUNG
Menurut sumber, dahulu kala diceritakan ada 2 (dua) buah Gunung Kembar yaitu Gunung Ciremai dan Gunung Gede. Diceritakan Gunung Gede meletus, dimana laharnya ke sebelah Barat sampai ke Tebing Pasir Soang, ke sebelah Timur sampai ke Tebing Geger Beas.
Pada waktu itu tersebutlah seorang tokoh wanita yang bernama ANGGA. Tokoh wanita ini mempunyai 3 (tiga) buah karembong, dimana yang 2 (dua) buah berukuran 6 X 4 M, dan sebuah lagi berukuran 1 X 60 CM, diceritakan yang berukuran 1 X 60 CM bisa menutupi seluruh kawasan kekuasaannya. Disamping mempunyai karembong tersebut juga mempunyai pusaka Tusuk Konde dan Peso Kujang
Tokoh wanita ini mempunyai pacakar (pengikut) bernama SEMUR (sekarang dikenal dengan Eyang BUYUT SEMUT) dan pengikut pengikut setia lainnya, Setelah Gunung Gede meletus mereka mulai ngababakan (membuka lahan) diawali dengan membuat pondok pondok yang atapnya dari pohon Kiray, diceritakan di daerah itu dulunya ada pohon Kiray namun sekarang pohon itu sudah tidak ada.
Diceritakan waktu itu ada sebuah pohon dinamakan pohon PASUNG. Pohon pasung tersebut tinggi tidak lebih dari 7 M, dimana dari akar ke dahan 3 M dengan diameter 70 CM kemudian dari dahan ke ujung pucuk setinggi 4 M, Adapun lebar dari tangkal ke daun yang ke samping 2,5 M jadi lebar dari ujung daun samping kanan ke daun samping kiri selebar 5 M. Lebih lanjut dikatakan jumlah daun yang paling atas hanya satu buah. Pohon tersebut terlihat mempunyai akar sebanyak 4 (empat) akar masing-masing mengarah ke Utara, Timur, Selatan dan Barat ditambah 1 buah akar yang ke bawah (pancer). Adapun pohon tersebut berdaun seperti daun nangka namun agak sedikit kecil.
Konon ceritanya dari bawah pohon pasung tersebut mengeluarkan air, sehingga mereka membuat wahangan kecil (sekarang dikenal cileutik), kemudian membuat sebuah bak penampungan, diceritakan di dalam bak itu juga memelihara keupiting (pabrik keuyeup), dari bak penampungan mengalirlah air tersebut kemana-mana salah satunya ke pesawahan Cirawa.
Diceritakan mereka sering mengadakan rapat rapat musyawarah, namun mereka tidak menggunakan tempat tersebut, mereka mengadakan rapat di suatu tempat yang disebut ATRA (bahasa sunda jelas). Adapun tempat yang dimaksud (sekarang dikenal daerah sekitar pemakaman EYANG BRAJA BARONG) dekat besisir segara.
Pada suatu rapat besar, mereka menyepakati beberapa hal diantaranya tentang nama tempat untuk ditetapkan menjadi nama CIPASUNG dengan mengambil dari asal Pohon Pasung yang mengeluarkan Air, kemudian untuk menghormati jasa Eyang Angga, mereka juga sepakat untuk menjadikan tokoh ini dengan sebutan RANGGA PASUNG
Selain riwayat di atas, hal yang sama juga menyebutkan bahwa nama desa cipasung diambil dari salah satu nama kampung yang ada, yaitu Kampung Cipadung yang berbatasan dengan Desa Sindangpanji, Kampung Rumalega sebelah selatan desa, Kampung Cikondang atau blok desa, dan Kampung Cipasung, yang letaknya berdekatan dengan Desa Paninggaran dan Desa Jagara.
Dahulunya kampung Cipasung terapit oleh jalur Darma – Paninggaran ke Sakerta – Cimenga; juga jalur CipasungSakerta – Cimenga – Subang. Di sebelah barat daya kampung tersebut terletak sawah Cirawa. Disitulah sawah kekayaan desa yang disebut bengkok. Di tengah-tengah sawah tersebut ada mata air dan tumbuh pohon “Pasung”. Air dari sumber mata mata air yang mengalir dari bawah pohon pasung itu mengalir ke kampung dan mengaliri pula sawah deukeut kampung itu. Airnya disebut Cai Pasung (bahasa sunda). Kampung itu juga disebut Cipasung, sedangkan sawah dekat kampung itu disebut sawah deukeut;
Selain itu, di sawah itu pula pernah menghasilkan genteng yang cukup di kenal luas dengan sebutan genteng Cipasung. Karena kampung tersebut letaknya cukup strategis untuk mengangkut hasil kerajinan dan juga mudah dalam berkomunikasi, sehingga membuat orang luar lebih mengenal Kampung Cipasung daripada desanya. Berdasarkan itulah, maka nama desa diambil dari salah satu nama kampong yang sudah lebih dikenal orang banyak dengan nama Desa Cipasung. Sementara nama kampungnya sendiri masih tetap dengan sebutan kampung Cipasung, hanya saja untuk Pusat pemerintahan (Balai Desa) ditetapkan di Blok Desa yang dahulunya kampung Cikondang.
Desa Cipasung termasuk Onderdistrict Darma, District Kadugede, Kabupaten Kuningan, Residen Cirebon.

B.       LETAK DESA
Desa Cipasung terletak di jalan raya Kuningan-Ciamis. Desa yang terdekat dan terlewati dari arah Kuningan sebelum tahun 1962 yaitu Desa Jagara, setelah tahun itu jalan Jagara Cipasung itu terendam Waduk Darma. Jalan raya pindah lewat Desa Darma, Parung, Cikupa, Kawah Manuk, baru Desa Cipasung.

C.      BATAS DESA
Batas desa Tahun 1919   :
Sebelah Utara                  :    Desa Jagara
Sebelah Timur                 :    Desa Jagara
Sebelah Selatan               :    Desa Desa Sakerta
Sebelah Barat                  :    Desa Sindangpanji (Majalengka)
Batas Desa Tahun 1922 :
Sebelah Utara                  :    Desa Cikupa
Sebelah Timur                 :    Desa Jagara
Sebelah Selatan               :    Desa Sakerta
Sebelah Barat                  :    Desa Sindangpanji (Majalengka)
(Desa Paninggaran bersatu dengan Desa Cipasung)
Batas Desa Tahun 1962 :
Sebelah Utara                  :    Desa Kawahmanuk
Sebelah Timur                 :    Waduk Darma
Sebelah Selatan               :    Desa Paninggaran dan Desa Sukarasa
Sebelah Barat                  :    Desa Sindangpanji (Majalengka)


D.      GEOGRAFIS
Desa Cipasung dengan ketinggian kurang lebih 650 M di atas permukaan laut, tanahnya dataran tinggi, terdiri dari tegalan dan sedikit sawah tadah hujan, apalagi setelah tahun 1962, sawahnya terendam Waduk darma. Dahulu penggarapan sawahnya hanya satu tahun sekali, karena tekhnik penggarapannya kurang dan usia padi selama 6 bulan. Sekarang bisa 2 kali panen termasuk dengan palawija.

E.       SUMBER MATA AIR / SUNGAI KECIL
1. Sungai Cikedung / Cikondang sebelah utara desa, mengalir ke Waduk Darma
2. Sungai Cinangka sebelah barat desa, mengalir ke Cikijing
3. Sungai Leuwi Seeng, sebelah selatan desa, mengalir ke Waduk Darma
4. Sungai Hulu Cikijing, sebelah selatan desa dekat Desa Sukarasa, 
    mengalir ke Cikijing danselanjutnya ke Cimanuk
5. Sungai Cikupa, di tengah desa mengalir ke Waduk Darma.

F.       DESA CIPASUNG TERDIRI DARI 4 KAMPUNG, YAITU:
1. Kampung Cipadung yang berbatasan dengan Desa Sindangpanji
2. Kampung Rumalega sebelah selatan desa
3. Kampung Cikondang atau blok desa. Disebut kampung Cikondang karena ditengah alun-alun desa tumbuh pohon Kondang semacam beringin, dari pohon itu ada sumber air mengalir, sungai itu disebut Cikondang. Kampung juga disebut Cikondang. Sekarang pohon itu sudah tidak ada. Nama Cikondang hanyalah sebuah lembah saja, sedang kampungnya disebut Blok Desa saja.
4. Kampung Cipasung atau cirawa, yang letaknya berdekatan dengan Desa Paninggaran dan Desa Jagara.

G.      PERINTIS DESA CIPASUNG
Kabarnya orang yang pertama merintis Desa Cipasung adalah SANG KUWU RANGGA PASUNG dan BUYUT SEMUT. Adapun makamnya juga di Kampung Cipasung sebelah barat di tepi jalan Desa menuju arah ke Desa Paninggaran. Mitos masyarakat Cipasung, yang menjadi pusaka desa (Ngageugeu Desa/bahasa Sunda) dengan Anugerah Yang Maha Kuasa adalah seorang Wanita.
Adapun sebagai perintis Desa Cipasung adalah sebagai berikut:
1. Embah Tanjung dan Embah Balubur, makamnya sebelah timur laut Cipasung;
2. Embah Braja Baong, makamnya sebelah timur laut Cipasung;
3. Embah Braja Barong, makamnya sebelah timur Cipasung
4. Embah Braja Guna, makamnya sebelah Barat Desa Cipasung;
5. Embah Braja Sukma, makamnya sebelah barat Desa Cipasung;
6. Embah Sangkudin, makamnya sebelah utara Desa Cipasung.

H.      YANG PERNAH MEMERINTAH MENJADI KEPALA DESA CIPASUNG

1.         SANG KUWU RANGGA PASUNG dan BUYUT SEMUT.
2.         Bapak NARKIJAN, yang mendapat julukan (KUWU BINTANG)
3.         Bapak JASU 
4.         Bapak HADIS : (H. ZENAL MUSTAFA)
5.         Bapak MADRAIS julukannya bapak (KUWU HORMAT)
6.         Bapak ADNARI atau (WINATA HARJA) dari Paninggaran
7.         Bapak SUWAR’I (H. ARIFIN)
8.         Bapak MADSAI
9.         Bapak SUMAMIHARJA disebut (PINANGERAN) karena turunan raden
10.     Bapak ARDJASASMITA, masa bakti 1931 s.d. 1967
11.     Bapak H. AHMAD BASRI, masa bakti tahun 1967 s.d. 1979
12.     Bapak E. MANSYUR, masa bakti tahun 1979 s.d. 1990
13.     Bapak DIDI EFFENDI, masa bakti tahun 1990 s.d. 2002
14.     Bapak D. SUTARDI, masa bakti tahun 2002 s.d. 2009
15.     Ny. ODAH SAODAH, masa bakti tahun 2009 s.d. 2015
16.     Bapak NANANG NURYADI, S.Ag, masa bakti tahun 2015 s.d. sekarang
Share this article :

+ komentar + 1 komentar

18 Agustus 2021 pukul 04.11

Buyut saya urutan ke 8
Bapak mad sai saya cicit mad sai

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. PEMERINTAHAN DESA CIPASUNG - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger